SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Wednesday 8 February 2012

NASIB GURU NON PNS


Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
Larik demi larik lagu yang syarat dengan makna dan pengabdian seorang guru. Tidak dapat kita bayangkan jika suatu bangsa tidak memiliki guru yang mendidik bangsanya. Akhir-akhir ini pendidikan keguruan menjadi minat sebagian besar mahasiswa baru dengan harapan bisa menjadi guru yang konon masa depannya cerah dengan berbagai program pemerintah. Benarkah anggapan  itu?Untuk sebagian guru yang sudah PNS dan mendapatkan tunjangan sertifikasi mungkin menjawab  “iya” karena telah menikmati program pemerintah tersebut. Namun, bagi sebgaian besar guru yang belum beruntung dan belum menikmati program tersebut mungkin berfikir seribu kali untuk mengatakan itu.
Muncullah kesenjangan
Ketika ada perbedaan yang mencolok maka hal yang wajar jika timbul kecemburuan. Disisi lain guru yang memiliki gaji minus dan tidak mendapatkan tunjangan apapun harus memiliki kewajiban dan beban yang hampir sama dengan guru  yang bergaji tinggi plus tunjangan. Hal ini sering kita jumpai di sekolah-sekolah negeri. Jika diswasta kesenjangan itu tidak begitu kelihatan karena guru digaji berdasarkan keputusan yayasan. Dan rentannya tidak begitu jauh.
Apa yang dapat dilakukan
Ketika suatu pekerjaan yang dilakukan dengan tulus, maka itulah pengabdian yang sejati. Hidup yang benar-benar mengabdi. Mengabdi tanpa kesejahteraan yang diharapkan, bahkan jauh dari harapan. Ketika hal itu yang terjadi maka hanya bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dengan niaatan lillahi taala untuk benar-benar mengabdi
Apa yang dilakukan pemerintah
Untuk saat ini tidak ada, pemerintah seakan cuek dengan nasib para guru ini. Ketika pemerintah sudah mencanangkan tunjangan sertifikasi seolah tugasnya untuk mensejahterakan guru sudah selessai. Padahal tidak hanya sebatas itu, diluar sana masih banyak guru yang hidup dibawah kesejahteraan bahkan jauh dari kata hidup layak.