Pages - Menu

Sunday, 15 January 2012

BABAK BARU KONTROVERSI MOBIL ESEMKA


Fenomena mobil esemka sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Berbagai pendapat miring dan dukungan pun terlontar atas keputusan untuk melakukan produksi mobil kontroversial ini. Berbagai tahap uji kelaakan pun telah dilakukan, namun sampai saat ini belum mencapai keputusan final untuk memutuskan layak jalan atau tidak. Beberapa tokoh yang mengeluarkan pernyataan kontroversial atas kebijakan produksi mobil ESEMKA yaitu :

Menteri BUMN Dahlan Iskan
Seperti yang dikutip dalam rilis harian jogja.com bahwa Mobil Kiat Esemka Rajawali dinilai hanya sebagai sarana pembelajaran siswa saja. Pembuatan mobil tersebut tidak untuk diproduksi secara massal dan dikomersialkan. Menurutnya, meskipun uji emisi dan surat laik jalan mobil itu diterbitkan Kementerian Perhubungan namun proses pembuatannya hanya sebagai sarana mengasah skill bagi siswa SMK. “Itu bukan mobil dalam rangka industri hanya sebagai sarana belajar mengajar bagi siswa,” ucapnya di sela-sela kunjungannya di Stasiun Kereta Api (KA) Balapan Solo, Jumat (13/1/2012).
Dikatakannya, konsep mobil industri yang diproduksi secara massal dengan mobil Kiat Esemka berbeda. Tapi, dia tidak menyebutkan secara jelas perbedaan mencolok antara mobil industri dengan mobil Kiat Esemka. “Konteksnya jelas berbeda, mobil Kiat Esemka hanya untuk mobil pembelajaran yang bersifat education saja, kita harus menyikapinya secara proporsional,” tegas Dahlan.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo
Seperti yang dikutip okezone.com bahwa Orang nomor satu di jajaran Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah tersebut, secara terang-terangan mengaku belum tertarik mengganti kendaraan dinasnya dengan mobil Esemka, seperti yang dilakukan bawahannya, Joko Widodo. Menurutnya langkah Joko Widodo, Walikota Solo, yang memilih menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinas sekaligus memasang nomor polisi dinas sebagai langkah yang sembrono. Sebab, untuk menjadikan sebuah mobil sebagai kendaraan dinas, diperlukan uji kelayakan yang matang.

Menteri Pendidikan Muhammad Nuh
Menurut muhammad Nuh mobil esemka akan di komersilkan seperti yang dirilis dalam sapulidinews.com  bahwa Komersialisasi mobil Esemka mulai dilakukan tahun 2013 setelah seluruh syarat uji kelayakan dipenuhi, Nuh meminta kementerian terkait mendukung rencana komersialisasi mobil Esemka karya sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Solo Jawa Tengah. Kementerian terkait yang dimaksud terutama Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa
Hatta berharap mobil ini bisa diproduksi massal dan menjadi salah satu alternatif mobil nasional (mobnas). Ini membuktikan bahwa anak-anak Indonesia sangat inovatif. Hatta mengapresiasi positif mobil karya anak bangsa ini. Ketua Umum Partai PAN ini pun berharap, mobil anak negeri ini harus terus dikembangkan dan jangan berhenti sampai di sini. Maka, hadirnya mobil rakitan siswa SMK itu harus disambut oleh para investor yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan dan memproduksi mobil berlabel Esemka Rajawali ini.

Menteri Pehubungan EE Mangindaan
Kementerian Perhubungan menjelaskan bahwa pada 2009 lalu Esemka varian pertama sudah lolos uji kelaikan jalan seperti yang dikutip okezone.com. Namun, mobil hasil rakitan siswa-siswa SMK ini masih terganjal di masalah uji emisi gas buang. Karena Sesuai dengan UU No. 22 tahun 2009, setiap kendaraan baru harus melalui uji type, ada standar-standar mengenai kalaikan jalan. Esemka sudah lolos uji kelaikan, namun masih terganjal Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 tahun 2009 tentang ambang batas emisi gas buang yang sudah harus Euro 2.

Pandangan yang positif ataupun negatif adalah hak masing individu dalam menilai karya anak bangsa itu. Namun, terlepas pro maupun kontra kita wajib bangga pada kreativitas anak bangsa ini. Dan mudah-mudahan sebagai motivasi untuk menumbuhkan inovasi dan kreatifitas yang lain.