Pages - Menu

Tuesday, 31 January 2012

OBESITAS, PICU GANGGUAN FUNGSI OTAK



Obesitas (kegemukan) merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Lemak sebenarnya sangat diperlukan oleh tubuh manusia, antara lain sebagai cadangan energy, pembentuk selaput myelin pada saraf, palarut vitamin A, S, E dan K, pengisi dan pelindung jaringan tubuh, penyekat panas dan sebagainya. Namun kebutuhan tubuh akan lemak  ada batas idealnya, jika terjadi penimbunan yang berlebih maka terjadilah apa yang dinamakan obesitas. Dalam hal ini rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Sebagai catatan, wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Hasil penelitian paling mutakhir yang dipimpin oleh Paul Thompson, Ph.D., Professor of Neurology, pada  Lab of Neuro Imaging,  UCLA School of Medicine, menunjukkan, bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki jaringan otak 8 persen lebih sedikit dibanding pada orang yang berat badannya normal. Sebagai dampaknya, otak mengalami kemunduran hingga 16 tahun, atau  16 tahun lebih tua dibanding orang yang kadar lemaknya dalam kondisi normal. Selain itu diungkapkan, bahwa orang yang masih dalam taraf kegemukan ternyata juga mengalami kemunduran otak. Hasil studi dengan pemindaian otak 94 orang, dengan rata-rata usia 70 tahun tersebut, menunjukkan, bahwa orang gemuk memiliki jaringan otak empat persen lebih sedikit, dan otaknya tampak lebih tua 8 tahun.

Lebih lanjut menurut penelitian Paul Thompson, Ph.D., bahwa orang yang mengalami obesitas  kapasitas jaringan otaknya akan berkurang, hal ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif. Sebagai catatan, kemampuan kognitif mencangkup kemampuan-kemampuan intelektual, kemampuan berpikir maupun kecerdasan. Paling tidak meliputi katagori kemampuan ingatan; pemahaman; aplikasi; analisis, sintesis dan evaluasi.

Berkurangnya kapasitas jaringan otak sebagai dampak obesitas, dapat menimbulkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan berbagai  penyakit yang menyerang otak. Namun menurut Paul Thomson (dalam Kompas.com),  risiko terkena Alzheimer dapat dikurangi dengan menerapkan  pola makan yang sehat dan berat badan selalu terkontrol. Orang yang obesitas akan kehilangan jaringan otak di bagian depan dan bagian temporal lobes, area otak yang sangat penting untuk memori dan perencanaan. Selain itu, area lain yang terganggu adalah anterior cingulate gyrus (berfungsi untuk memusatkan perhatian), hippocampus (memori jangka panjang), dan basal ganglia (untuk pergerakan). Sedangkan orang yang termasuk kegemukan, mengalami kehilangan jaringan otak di area basal ganglia, corona radiata, serta parietal lobe (berfungsi sebagai sensori).