Pages - Menu

Saturday, 8 December 2012

CARA BIJAKSANA MENANGGAPI PERMINTAAN ANAK




Suatu hari saat liburan sekolah seorang ibu muda mengajak anaknya pergi ke sebuah mall untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Namun, saat melewati toko mainan anaknya menangis hingga berguling-guling di lantai karena meminta dibelikan mainan di toko tersebut. Kejadian seperti ini sering dialami oleh para orang tua. Nah, saat posisi seperti inilah kadang orangtua bagaikan makan buah simalakama. Jika dibelikan maka anak akan melakukan hal yang sama dikemudian hari, jika tidak dibelikan maka orangtua malu karena  tingkah anaknya di tempat umum.

Ketika dihadapkan pada posisi demikian orangtua harus berperan bijaksana dalam memenuhi atau menolak permintaan anaknya. Orangtua harus jeli bagaimana saat menolak permintaan dan bagaimana saat menerima permintaan anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua saat menolak atau menerima permintaan anak diantaranya adalah:
                                     
Sesuaikan kebutuhan anak
Kebutuhan anak merupakan hal penting yang harus diperhatikan  saa menerima atau menolak permintaan anak. Pasalnya, barang yang dibeli tanpa menyesuiakan kebutuhan hanya akan terbuang sia-sia. Sehingga hanya membuang-buang uang saja tanpa ada kemanfaatan barang tersebut

Kemampuan anak untuk menggunakan barang
Biasanya anak meminta sesuatu karena terpengaruh oleh lingkunagn baik karena iklan maupun karena orang sekitar. Sehingga kemampuan anaka untuk mengelola barang juga harus diperhatikan, jangan sampai orangtua membelikan anak diluar kemampuan anak untuk menggunakan barang tersebut.

Kemanfaatan barang
Kemanfaatan barang juga merupakan pertimbangan penting, karena barang dibeli untuk dimanfaatkan. Jangan sampai anak dibiasakan membeli barang-barang yang kurang bermanfaat dalam kehidupannya. Karena hal ini hanya akan menjadikan pemborosan saja.

Sisi negatif barang
Dalam hal ini orangtua harus berlaku bijaksana dan jeli dalam menimbang antara sisi negatif dan positifnya. Jangan sampai barang yang dibeli justru berdampak negatif bagi kehidupan anak sehinggga kelak justru hanya akan merugikan si anak.

Kadang orangtua memiliki kesulitan dalam menolak permintaan anak karena berbagai alasan, takut anaknya kecewa, takut anaknya ngambek, takut anaknya msedih dan alasan-alasan yang lain. Namun hal itu sebenarnya bisa disiasati tanpa harus menyakiti perasaan anak. Karena pada dasarnya orangtua memiliki hak penuh untuk menolak atau menerima permintaan anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan saat menolak permintaan anak yaitu:

Beri pengertian
Dalam memberi pengertian gunakan bahasa yang halus sehingga si anak mudah menerima. Jelaskan alas an yang dapat dicerna oleh logika si anak. Jangan ditakut-takuti tapi berilah rasioanlitas yang dapat diterima si anak. Karena jika si anak ditakut-takuti dengan barang tersebut akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri anak, pada tahap lebih lanjut dapat mengalami fobia pada barang tersebut sehingga akan mengganggu psikologi anak.

Beri persyaratan
Jika seorang anak diberikan persyaratan dalam memperoleh barang maka dia akan termotivasi untuk berusaha memenuhi persyaratan tersebut dan akhirnya mendapatkan barang yang dia inginkan. Misal, “kamu akan ayah belikan laptop baru jika kamu juara satu”. Dengan cara seperti ini anak akan terbiasa berjuang dan tidak semena-mena saat meminta kepada orangtua.

Sedikit coretan dalam menghadapi permintaan anak, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi orangtua yang bijaksana.