Pages - Menu

Friday, 1 March 2013

IRONI OKNUM PEJABAT NEGARA



Menjadi pejabat mungkin menjadi impian sebagian besar orang, kenapa demikian? Karena di Indonesia para pejabat Negara masih menduduki strata atas dalam masyarakat dalam hal perlakuuan maupun pengakuan di masyarakat. Masyarakat Indonesia masih menaruh hormat pada para pejabat Negara, sehingga tak sedikit orang yang memilih menjadi pejabat Negara karena prestis dimata masyarakat.

Namun kadang justru anggapan masyarakat itu kini berangsur-angsur pudar seiring dengan semakin banyaknya oknum pejabat Negara yang terlibat pada perbuatan yang tidak mulia. Beberapa hal yang dilakukan oknum pejabat Negara cukup memprihatinkan

Keterlibatan korupsi
Kasus korupsi terkesan sangant lekat dengan para pejabat, hal ini cukup beralasan karena tak sedikit pejabat tingkat pusat hingga daerah yang terlibat kasus korupsi dan gratifikasi bahkan jumlahnya sungguh fantastis. Hingga dapat melakukan perbuatan pencucian uang, saking banyaknya uang yang dikorupsi.

Pemalsuan identitas
Sungguh mencengangkan dan memprihatinkan yang dilakukan oleh salah satu tersangka kasus korupsi yang menikah dengan mengaku masih perjaka dan sebagai wirausahawan. Padahal semua itu hanyalah untuk menutupi statusnya sebagai pejabat Negara. Jika demikian bisa dikatakan “aku mau uangmu tapi nggak mau dengan jabatanku” diperparah lagi membeli belasan rumah dengan uang hasil korupsi dari uang Negara.

Kasus pernikahan siri
Beberapa bulan terakhir kita diramaikan oleh kasus seorang bupati yang melakukan nikah siri, kasusnya sungguh fenomenal dan ramai dibicarakan oleh kahalayak umum. Sebenarnya nikah secara siri bukanlah dosa, namun di Indonesia ada undang0undang yang mengatur pernikahan. Hendaknya para pejabat tersebut bisa dijadikan contoh bukan justru menodai undang-undang, alhasil karirnya harus hancur hanya karena kasus sepele.

Bangga dengan mobil dinas
Sungguh ironis memang jika disatu sisi mobil dinas adalah mobil Negara yang harusnya dimanfaat untuk kepentingan Negara. Namun, sebagian oknum pejabat justru gagah-gagahan dengan kendaraan dinas tersebut. Sebagian lagi oknum menutup plat merahnya dengan plat hitam ketika digunakan untuk kepentingan pribadi. Sungguh ironis mau mewah tapi nggak modal.

Memang manusia tidak ada yang sempurna, namun paling tidak sebagai pejabat yang baik harus bisa menjadi contoh bukan menjadi bulan-bulanan masyarakat karena perbuatan tidak terpuji dan karirnya sebagai pertaruan karena ketamakan yang dilakukanya.