Pages - Menu

Friday, 12 July 2013

VALIDITAS DAN RELIABILITAS




Validitas merupakan ‘ built in control mechanism ‘ dalam metode penelitian yang menggunakan instrumen secara eksplisit. Validitas mempersoalkan instrument yang digunakan dalam mengukur atribut ; apakah alat ukur benar-benar mengukur atribut yang dimaksud. Mengapa masalah validitas senantiasa dipertanyakan dalam penelitian sosial ? Karena atribut semisal psikologis, pemahaman ilmiah, tingkat konservatisme, dll sangat sulit diukukr/dicari, meski demikian peneliti ilmiah harus mampu mengukur.
Reliabilitas : kemampuan, ketepatan, keajegan, homogenitas alat ukur. Suatu alat ukkur dikatakan mantap bila dipergunakan berulang kali hasilnya tetap sama.
Catatan : suatu data yang punya reliabilitas belum tentu punya validitas, sedang data yang punya validitas sudah tentu punya reliabilitas.
Beberapa metode menguji reliabilitas.
1.   Metode ulang : mengulangi pengukuran berdasar selang waktu ttt.
2.   Metode belah dua : membegi dua butir pertanyaan ke dalam dua kelompok.
3.   Metode parabel : butir-butir pertanyaan mewakili suatu variabel yang satu dan butir pertanyaan yang sama mewakili variabel yang lain yang punya kesamaan sifat, diukur secara bersamaan.

Jenis-jenis Validitas.
1.   Validitas logis : mempersoalkan apakah pola hubungan variabel/konsep dapat diterima akal sehat. Misal : kita akan menganggap logis bila Org meneliti pengaruh usia terhadap suatu hal bukan sebaliknya.
2.   Validitas tampang : menyangkut atribut kongkrit, bila kita ingin mengukur mencek huruf kita akan meminta orang membaca.
3.   Validitas lintas budaya : mempersoalkan apakah alat ukur yang digunakan pada masyarakat ttt juga berlaku didalam masyarakat yang lain.
4.   Validitas internal : menyangkut tentang internal psikologis khalayak/responden. Misal : kalau kita ingin mengamati sikap petani terhadap kredit usaha tadi maka kuesioner yang diajukan harus benar-benar menggali psikologis internal petani, bagaimana tanggapannya thd program kredit tsb.
5.   Validitas eksternal : mempersoalkan apakah alat ukur yang dikenakan pada komunitas ttt juga berlaku pada komunitas yang lain. Misal : mangamati konsep belajar jarak jauh ( UT ), apakah siaran-siaran pendidikan program UT bisa memacu belajar mahasiswa, bagaimana antara mahasiswa fisip dibanding dengan mahasiswa fakultas lain.
6.   Validitas konstruk : mempersoalkan seberapa jauh suatu alat ukur punya persamaan dengan alat ukur yang lain pada waktu mengukur konstruk/konsep yang sama.
7.   Validitas isi : menyankut derajad keterwalian substansi suatu alat ukur. Pengukuran kategorisasi dalam content analysis, kategori yang dibuat peneliti itu mampu disepakati oleh pengkoding/pembaca.
8.   Validitas prediktif : mempersoalkan seberapa jauh suatu alat ukur mampu meramalkan perilaku sekarang maupun yang akan datang.