Pages - Menu

Wednesday, 28 August 2013

SUMBER MALAPETAKA SEKS BEBAS REMAJA



 
Pergaulan remaja di Indonesia kian hari kian memprihatinkan, hamper stiap hari di dimedia masa diberitakan mengenai kasus asusiala. Sebagian besar pelaku tindakan tersebut adalah remaja yang masih dibawah umur. Hal ini kadang membuat orangtua was-was terhadap pergaulan anaknya.

Data survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) menyatakan bahwa sebanyak 1 persen remaja perempuan dan 6 persen remaja laki-laki menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Tak hanya itu saja data ini diperkuat oleh data Kementrian Kesehatan, dimana 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan bahkan 6,9% responden telah melakukan hubungan seks pranikah.

Fenomena seks bebas kian hari kian memprihatinkan, sehingga orangtua perlu memperhatikan perkembangan dan pergaulan anaknya. Terdapat beberapa sumber pemicu seks bebas dikalangan remaja ini diantaranya:
                              
Jejaring sosial
Seiring perkembangan teknologi jejaring social, kini Indoneia masuk lima besar pengguna FB di dunia sedangkan di peringkat Asia Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook (FB). Bayangkan saja jumlahnya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Hal ini mendorong remaja untuk turut larut didalamnya, dengan menggunkan jejaring social para remaja bisa berteman dengan sesame pengguna walaupun secara nyata tidak pernah kenal, tak sedikit pula remaja yang mengupload foto yang tak pantas dijejaring social sehingga membuat orang lain penasaran. Maka tak heran jika banyak kasus kejahatan seksual yang bermula dari jejaring social ini.

Ponsel
Penggunaan Ponsel di Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data CIA mencatat ada 236.800.000 pelanggan seluler di Tanah Air. Dengan semakin murahnya harga Ponsel kini bukan merupakan barang mewah lagi. Banyak remaja yang menggunakan ponsel ini untuk sarana berhubungan dengan teman-temannya bahkan ada yang sampai merekam adegan asusialanya menggunakan ponsel. Sebagian lagi menggunakan ponselnya untuk menyimpan gambar maupun video porno. Hal ini akan memicu remaja untuk terangsang melakukan hal asusila tersebut

Longgarnya pengawasan
Orangtua memiliki peran yang penting dalam perkembangan remaja. Namun, tak sedikit pula orangtua yang acuh tak acuh dengan pergaulan anaknya. Hal ini sebenarnya harus benar-benar difahami orangtua sehingga tak terlambat dalam penanganannya. Luangkanlah waktu untuk sekedar berkomunikasi yang baik dengan anak agar anak tak melampiaskan masalahnya dengan mencari kebahagiaan melalui seks

Lunturnya budaya malu
Kini hamil diluar nikah seoalh menjadika hal yang biasa. Setelah hamil dinikahkan seolah masalah sudah selesai tanpa ada rasa malu sedikitpun. Norma yang ada dimasyarakatpun seolah diacuhkan oleh para remaja saat ini. Budaya malu ini sudah tak ada lagi dibenak para remaja sekarang ini.

Miskin pengetahuan agama
Lemahnya pendidikan agama pada remaja mengakibatkan semakin miskinnya remaja dengan pengetahuan agama sehingga tak lagi menghiraukan dosa yang dilakukan. Tak pernah memikirkan dampak dari dosa yang dilakukan. Jika remaja memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat pastinya akan takut jika berbuat dosa.

Hal ini menjadikan tugas kita bersama bagaimana bisa menanggulangi malapetaka ini. Agar remaja Indonesia bisa terhindar seks bebas.