B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pengajaran merupakan alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa, dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme, tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.
Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga dalam pengajaran dari pada tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk menampilkan rangsangan (stimulus), yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.
Hamalik (1986) mengatakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Untuk memanfaatkan semua alat indera indera dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan rangsangan (stimulus). Sedangkan rangsangan tersebut dapat direaliasasikan dengan penggunaan peraga dalam pendidikan. Peraga dalam pengajaran bisa disebut dengan media pengajaran.
Hal ini ditegaskan oleh Arsyad (2003), yang mengatakan bahwa, kegiatan belajar mengajar pemakaian kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pendidikan, alat peraga, dan media penjelas. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Arsyad, 2003)
Untuk itu dalam menggunakan media pengajaran guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, seperti apa yang disampaikan oleh Hamalik (1994), bahwa dalam mengunakan media pengajaran guru harus memahami tentang: (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) seluk beluk proses belajar, (4) hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, dan (9) usaha inovasi dalam pendidikan.
Fenomena-fenomena tersebut di atas, mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian tindakan (action research) dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media pengajaran pada siswa kelas VIII MTs. Beberapa alasan pentingnya media pengajaran digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan ini, adalah: (1) dengan media pengajaran siswa belajar akan lebih kongkrit dan tidak verbalisme, (2) siswa lebih memiliki motivasi dalam belajar, sebab dengan media pengajaran, kegiatan belajar akan lebih menarik, (3) kegiatan belajar lebih bervariatif, (4) siswa dapat melakukan kegiatan belajar sendiri dengan media pengajaran yang dihadapi, dan (5) dengan media pengajaran kegiatan belajar siswa akan lebih membawa pemikiran siswa kepada kehidupan sehari-hari.
Dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti tersebut, maka muncul beberapa permasalahan dalam kegiatan penelitian ini. Mengapa media pengajaran sangat penting digunakan dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar ?. Apakah dampak penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar? Hal ini perlu dibuktikan dalam penelitian tindakan ini, khususnya pada upaya meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ..................
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Memahami Tujuan Pendidikan di Sekolah pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. Kabupaten ................. dengan Menggunakan Media Pengajaran tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Penggunaan Media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................. ?
2. Bagaimanakah Dampak Penggunaan Media pengajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................., Kabupaten ................. ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Penggunaan Media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., dan (2) Dampak Penggunaan Media pengajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ..................
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada rumusan tujuan penelitan tindakan tersebut, maka tujuan penelitian tindakan ini, diharapkan bermanfaat bagi :
1. Guru MTs
Sebagai masukan pengetahuan kepada guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang optimal dengan menggunakan media pengajaran yang tepat. Salah satunya adalah penggunaan media bermedia pengajaran dalam pembelajaran siswa kelas 8.F MTs.
2. Siswa MTs
Siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak verbalisme terhadap materi yang diajarkan guru, bila guru menggunakan media pengajaran dalam proses belajar mengajarnya.
3. Lembaga MTs
Lembaga sekolah perlu memperhatikan kebutuhan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan harapan tujuan pembelajaran yang dilakukan di lembaga tersebut dapat tercapai secara optimal.
4. Literatur
Sebagai acuan dan referensi kegiatan ilmiah lainnya yang sesuai dengan topik pembahasan yang sesuai dengan permasalahan penelitian tindakan ini.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Memahami Tujuan Pendidikan di Sekolah Pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
“Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. menggunakan media pengajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya”.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada permasalahan dampak penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., terhadap upaya peningkatan minat belajarnya.
G. Penegasan Istilah
Agar dalam pembahasan penelitian tindakan ini mengarah pada uraian yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka akan ditegaskan beberapa istilah dalam penelitian ini. Diantaranya:
1. Media Pengajaran
Media pengajaran yang dimaksud adalah peraga yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperlancar kegiatan belajar dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah kecenderungan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.
Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian tindakan ini adalah minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sumber: http://judulptk.blogspot.com/2010/11/pts-bimbingan-konseling-028