SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Wednesday, 15 January 2014

MACAM-MACAM INDUSTRI





1.      Berdasarka Bahan baku
Ø  Industri ekstraktif: Bahan baku langsung dari alam
Ø  Industri Nonekstraktif: Bahan baku tidak langsung diperoleh dari alam
Ø  Industri fasilitatif: Penjual jasa

2.      Berdasarka modal dan tenaga kerja
Industri rumah tangga: <4 orang
Industri kecil : 5-9 orang
Industri sedang: 20-99 orang
Industri besar: >100 orang

3.      Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986
a.    Industri Kimia Dasar (IKD)
1)   Industri kimia organik, misalnya: industri  bahan kimia tekstil.
2)   Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri kaca.
3)   Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia
4)   Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri ban.
b.   Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
1)   Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
2)   Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader.
3)   Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres.
4)   Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5)   Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6)   Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7)   Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor.
8)   Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9)   Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
10)    Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
11)    Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.
c.    Aneka Industri (AI)
1)   Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2)   Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
3)   Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
4)   Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
5)   Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
d.   Industri Kecil (IK)
Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
e.    Industri pariwisata
wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).

ORIENTASI INDUSTRI









a.      Industri berorientasi pada pasar (market oriented industri), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b.      Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industri), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c.      Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industri), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d.   Industri berorientasi pada bahan baku (Raw Material oriented), yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
e.     Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industri), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.

TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT WW. ROSTOW



  1. Masyarakat tradisional (the traditional society),
Masyarakat masih primitive, tidak rasional, kebiasaan turun temurun, produktivitas terbatas.
  1. Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off)
sebagai suatu masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (selfsustained growth).
  1. Tinggal landas (the take-off),
Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan¬perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi.
  1. Menuju kekedewasaan (the drive to maturity)
Cirinya:
·    Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin penting, sedangkan sektor pertanian menurun.
·   Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha-pemilik.
·     Kritik-kritik terhadap industrialisasi mulai muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.
  1. Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption)
·         Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.
·   Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif.
·       Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.