Perbedaan saat perayaan hari raya idul fitri sudah menjadikan hal
yang biasa di Indonesia. Namun, tahun ini awal ramadhan sudah berbeda waktu
memulainya. Sebagian dimulai hari Selasa, sebagian lain hari Rabu bahkan ada
yang sudah melaksankan dihari senin.
Saat kita melihat fenomena tersebut, kelihatannya umat islam
menjadi terpecah-pecah dalam melaksanakan ibadah. Namun, sebenarnya perbedaan
tersebut bukanlah sebuah pepecahan keyakinan melainkan hanyalah perbedaan
perhitungan dalam menentukkan tanggal 1 ramadhan. Dan saat jaman nabi Muhammad
SAW pun perhitungan menggunakan rukyatul hilal maupun hisab diperbolehkan.
Sebenarnya hilal dan hisab bukanlah dua hal yang berbeda. Keduanya
saling terkait satu dengan yang lainnya. Rukyat menghasilkan data-data temporal
(terkait waktu) kala Bulan berstatus hilal. Sedangkan hilal adalah kenampakan
secara nyata posisi bulan terhadap bumi.
Berdasarkan
Perhitungan Muhammadiyah
Keputusan
Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah yang menetapkan awal Ramadhan dengan
rukyat hilal Muhammadiyah menetapkan Selasa (9/7/2013) sebagai awal Ramadhan
1434 H. Menurut perhitungan Muhammadiyah, ijtimak (posisi Bumi dan Bulan berada
di bujur langit yang sama) pada awal Ramadhan terjadi pada Senin (8/7/2013)
pukul 14.15.55 WIB dengan tinggi Bulan (di Yogyakarta) pada 00. 44’59. Artinya,
saat Matahari terbenam, hilal sudah wujud. Dengan demikian, 1 Ramadhan 1434 H jatuh
pada esok harinya, yaitu pada hari Selasa (9/7/2013).
Berdasarkan
Perhitungan Pemerintah
Dalam
perhitungan awal ramadhan pemerintah menggunkan metode rukyatul hilal (melihat
bulan). Secara harfiah, hisab merupakan
perhitungan falak, khususnya terkait elemen-elemen posisi Bulan, baik dalam
rupa elemen geometris ataupun fisis. Elemen geometris Bulan berkaitan dengan
posisi Bulan di dalam bola langit, baik bola langit ekliptika, ekuatorial
maupun horizon.
Berdasarkan
pengamatan diseluruh Indonesia menggunakan teropong disimpulkan bahwa
ketinggian hilal belum mencapai dua derajat. pada pengamatan di Pelabuhan Ratu secara
kalkulasi Ijtima' Senin (8/7) tinggi hilal baru 0,65 derajat, umur hilal baru 3
jam 35 menit 52 detik. Dengan derajat hilal yang kurang dari satu
derajat, hasil rukyatul hilal pun belum bisa terlihat. Sebagian besar Indonesia
dan Asia Tenggara bahkan hilal negatif atau terbenam matahari terlebih dahulu
baru terjadi hilal. Wilayah hilal yang positif berada di wilayah Sumatera,
Jawa, Nusa Tenggara dan sebagian Kalimantan. Sedangkan Sulawesi, Sebagian
Kalimantan dan bagian Tiumur Indonesia hilal negatif. Dengan demikian
pemerintah memutuskan puasa dimulai hari Rabu 10 Juli 2013
Melihat perbedaan dalam pelaksanaan puasa ini hendaknya saling
menghormati keputusan masing-masing melihat keduanya memiliki dasar
masing-masing yang diyakini kebenarannya. Jangan jadikan perbedaan ini sebagai
celah perpecahan yang dapat merusak kerukunan dan persaudaraan.