Kolak
merupakan menu yanag familier di masyarakat Indonesia. Bahkan ini menjadikan
menu yang wajib dalam setiap menu berbuka puasa. Tanpa kita sadari sebenarnya
kolah memiliki dampak yang negatif jika digunakan untuk menu berbuka.
Selama
kita berpuasa anatara sahur dan berbuka selama kurang lebih 14 jam, tubuh kita
mengalami kekurangan mineral dalam
tubuh. Dan saaat berpuasa itulah lambung
kita kosong sehingga tidak baik jika langsung diisi dengan menggunakan makanan
yang bersantan karena akan mengganggu kinerja lambung kita.
Menurut ahli nutrisi Wied Harry
Apriadji, kolak tidak sehat karena mengandung gula dan lemak yang terlalu
tinggi. Hal ini membuat alat pencernaan secara tiba-tiba bekerja berat, setelah
sebelumnya beristirahat seharian. Apabila kita berlebihan dalam mengonsumsi makanan
tersebut, maka lemak akan tersimpan di tubuh ditambah lagi pada saat puasa
kondisi metabolisme melambat. Hal ini berakibat kepada susahnya lemak sobat
untuk dipecah, sehingga berat badan yang tadinya diharapkan untuk turun malah
naik drastis. Dan apabila kita mengonsumsi ini secara terus menerus, maka tubuh
akan penuh dengan timbunan lemak dan bisa jadi tekanan darah naik. Bahkan jika
lemak yang menumpuk menyumbat pembuluh darah, resikonya bisa menjalar ke
penyakit jantung.
Para ahli nutrisi menyarankan agar
mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW yang hanya makan kurma dan minum air putih
untuk berbuka. Karena meskipun mengandung gula yang kadarnya cukup tinggi, dan
sama-sama manis seperti kolak, karbohidrat yang dikandung kurma mudah dicerna.Akan
lebih baik lagi jika saat berbuka kita mengkonsumsi buah-buahan yang bisa
menambah mineral dan nilai gizi kita selama berpuasa.