SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Wednesday, 17 July 2013

SISI NEGATIF KOLAK UNTUK BERBUKA PUASA




Kolak merupakan menu yanag familier di masyarakat Indonesia. Bahkan ini menjadikan menu yang wajib dalam setiap menu berbuka puasa. Tanpa kita sadari sebenarnya kolah memiliki dampak yang negatif jika digunakan untuk menu berbuka.

Selama kita berpuasa anatara sahur dan berbuka selama kurang lebih 14 jam, tubuh kita mengalami kekurangan  mineral dalam tubuh.  Dan saaat berpuasa itulah lambung kita kosong sehingga tidak baik jika langsung diisi dengan menggunakan makanan yang bersantan karena akan mengganggu kinerja lambung kita.

Menurut ahli nutrisi Wied Harry Apriadji, kolak tidak sehat karena mengandung gula dan lemak yang terlalu tinggi. Hal ini membuat alat pencernaan secara tiba-tiba bekerja berat, setelah sebelumnya beristirahat seharian. Apabila kita berlebihan dalam mengonsumsi makanan tersebut, maka lemak akan tersimpan di tubuh ditambah lagi pada saat puasa kondisi metabolisme melambat. Hal ini berakibat kepada susahnya lemak sobat untuk dipecah, sehingga berat badan yang tadinya diharapkan untuk turun malah naik drastis. Dan apabila kita mengonsumsi ini secara terus menerus, maka tubuh akan penuh dengan timbunan lemak dan bisa jadi tekanan darah naik. Bahkan jika lemak yang menumpuk menyumbat pembuluh darah, resikonya bisa menjalar ke penyakit jantung.

Para ahli nutrisi menyarankan agar mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW yang hanya makan kurma dan minum air putih untuk berbuka. Karena meskipun mengandung gula yang kadarnya cukup tinggi, dan sama-sama manis seperti kolak, karbohidrat yang dikandung kurma mudah dicerna.Akan lebih baik lagi jika saat berbuka kita mengkonsumsi buah-buahan yang bisa menambah mineral dan nilai gizi kita selama berpuasa.