Setiap pribadi yang tercipta didunia ini
telah ditakdirkan untuk memiliki sifat masing-masing. Terkadang manusia
dibekali sifat yang keras kepala dan ingin menang sendiri. Sebagian anak juga
memiliki sifat yang keras kepala. Jika di nasehati tak mau mendengarkan dan
selalu ingin menang sendiri. Sehingga
kebanyakan orang tua merasa menyerah jika menghadapi anak yang memiliki sifat
keras kepala.
Jika seperti ini, jangan salahkan anak
saja. Ada banyak faktor internal dan eksternal yang bertanggung jawab sehingga
ia menjadi keras kepala. Sebagai orangtua, memang sulit menanganai anak-anak
keras kepala. Namun, kata sulit bukan berarti tidak bisa, beberapa hal yang
dapat dilakukan saat menghadapi anak yang keras kepala diantaranya adalah:
Berikan perhatian
Saat anak memiliki tanda-tanda sifat
yang kera kepala, orangtua hendaknya segera mengambil tindakan dengan
memberikan perhatian lebih. Perhatian tak hanya berbentuk perbuatan tetapi juga
dapat berbentuk perkataan. Perhatian yang palin mudah dilakukan orangtua adalah
memberikan pujian pada hal positif yang ia lakukan. Agar anak merasa dihargai
saat dia melakukan hal yang positif.
Hindari celaan
Saat seorang anak mendengar atau
mendapatkan celaan dari orangtua maka dia akan semakin tertantang.Sehingga
celaan itu justru menjadi boomerang bagi orangtua. Saat anak melakukan
kesalahan usahakan memberikan pengertian yang baik kepada anak.
Bicara
dari hati ke hati
Sebagai orangtua pastilah tahu apa yang
diinginkan anaknya, apa yang disukai anaknya da apa yang dibenci anaknya. Suatu
saat jalinlah komunikasi yang baik dengan anak, bicara dari hati kehati apa
yang menjadi kemauan anak dan kebutuhan anak. Saat berbicara dari hati kehati
ini usahakan mencari waktu yang tepat misalnya saat makan atau saat liburan,
saat anak merasa senang hatinya sehingga hatinya akan terbuka.
Bersikaplah
tegas
Sikap
tegas berbeda dengan sikap sadis yang ditakuti. Tegas disini berarti konsekuen
dengan aturan. Saat anak memiliki sifat keras kepala buatlah perjanjian dengan
sia anak. Sebagai orangtua bersikaplah tegas dan mempersilahkan si anak
melakukan apa yang dia diminta. Tetapi si anak juga harus menanggung
konsekuensi atas keinginannya itu sehingga membuatnya sadar tentang
konsekuensi.
Carilah bantuan konselor
Saat semua upaya yang dilakukan telah
mengalai jalan buntu, tak ada salahnya anda meminta bantuan konselor. Biasanya
konselor memiliki metode tertentu untuk dapat mengatasi masalah psikologi pada
anak.