Teori Planetesimal dan teori pasang surut jika dilihat sepintas memang hampir mirip. Bahkan saat kita hanya membaca sekilas tak bisa membedakan keduanya. Sebenarnya apa sih yang membedakan keduanya. Yuk kita lihat penjelasannya
"TEORI PLANETESIMAL=>Matahari telah ada
sebagai salah satu dari bintang. Suatu saat matahari berpapasan dengan
sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh shingga terjadi
peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta
bagian dari massa
matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh,
sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan
sebagian lagi terhambur keluar angkasa disekitar matahari. Hal inilah
yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang
beredar mengelilingi orbitnya."
"TEORI PASANG SURUT=>setelah bintang
yang berpapasan berlalu, massa matahari yang lepas akan membentuk cerutu
yang menjolok ke arah bintang. Akibat bintang menjauh, maka massa
cerutu terlepas dan akan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang selanjutnya akan membentuk planet-planet."
Gambar Teori Pasang Surut
Dari dua teori tersebut terdapat perbedaan dalam makna sebagai berikut:
- Jika pada teori plenetesimal masa yang tertarik oleh bintang tidak menjadi gas melainkan langsung menjadi material luar angkasa. Sedangkan pada teori pasang surut materi yang tertarik dalam bentuk gas dan mendingin menjadi bola cair dan selanjutnya memadat menjadi benda luar angkasa.
- Kelemahan teori planetesimal saat material matahari berhamburan mestinya tidak selalu berevolusi ke matahari melainkan melayang diluar angkasa.