SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA
Showing posts with label MATERI GEO KELAS X. Show all posts
Showing posts with label MATERI GEO KELAS X. Show all posts
Monday, 25 November 2019
KISI-KISI PAS GEOGRAFI KELAS X
Untuk mempersiapkan kegiatan PAS tahun pelajaran 2019/2020 kalian pelajari materi berikut ini;
1. Pengertian geografi
2. Konsep dasar geografi
3. Obyek formal dan obyek material geografi
4. Aspek geosfer
5. Macam-macam gejala geosfer
6. Pendekatan geografi
7. Prinsip geografi
8. Geografi fisik dan sosial
9. Komponen penginderaan jauh
10. Pengenalan obyek pada citra penginderaan jauh
11. Data atribut SIG
12. Komponen SIG
13. Menghitung skala
14. Komponen peta
15. Jenis-jenis peta
16. Ciri khas penelitian geografi
17. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
18. Hipotesa
19. Penentuan sampel penelitian
20. Teori pembentukan tata surya
21. Teori pembentukan jagad raya
22. Ciri-ciri planet
23. Teori heolisentris dan geosentris
24. Pengaruh rotasi bumi
25. Pengaruh revolusi bumi
26. Pergerakan lempeng
27. Lempeng utama di Indonesia serta dampaknya bagi Indonesia
Saturday, 5 November 2016
MACAM-MACAM LAUT MENURUT TERJADINYA
GEOPEDIA-Ada beberapa
jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi, laut
Ingresi dan laut Regresi.
1.
Laut Transgresi (laut
yang meluas), terjadi
karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan
ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan
in terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut
Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
2.
Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi
karena adanya penurunan
tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut
ini juga sering disebut laut tanah turun.Penurunan tanah di dasar
laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk
bulat.Contohnya lubuk Sulu, lubuk
Sulawesi, lubuk Banda
dan lubuk Karibia.Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang
bentuknya memanjang. Contohnya
palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya
7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m
serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
3.
Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan
terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut.
Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
Saturday, 30 May 2015
KISI-KISI UUKK KELAS X MAPEL GEOGRAFI TH 2015
1. Lapisan bumi
2. dampak pergerakan lempeng
3. Gerak permukaan bumi proses endogen
4. Zona pergerakan dan pertemuan lempeng
5. Bentukan tenaga endogen
6. Siklus batuan
7. Batuan bernilai ekonomis tinggi
8. Pemanfaatan batuan
9. Macam Batuan
10. Macam-macam gunungapi
11. Tektonisme/ kegempaan
12 Proses pembentukan tanah
13. Macam-macam erosi
14. Upaya pencegahan kerusakan atanah
15. Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah
16. Bentuak proses sedimentasi
17.Macam-macam tanah di Indonesia
18. Upaya menjaga kesuburan tanah
19. Lapisan atmosfer
20. Manfaat atmosfer
21. Macam-macam awan
22. Macam-macam hujan
23.Macam-macam angin di Indonesia
24.Kelembapan
25.Klasifikasi iklim
26.Pengaruh iklim dalam kehidupan
27. Fenomena perubahan iklim dan cuaca
28. Siklus hidrologi
29. Zona perairan laut
30. Arus laut di dunia
31.Bagian-bagian Sungai
32. Pola aliran sungai
33. Upaya pelstraian sungai
34. Air tanah
35.Macam-macam danau
====SELAMAT BELAJAR, SEMOGA SUKSES====
Monday, 22 December 2014
AKTIVITAS GEMPA DI INDONESIA
Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum
pasifik dan sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu
dari proses pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi
sehingga mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus terjadi dan membentuk suatu
pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik dan sikum mediterania ini bertemu di
wilayah Asia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang berada diantara
jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar yaitu Pasifik, Amerika Utara,
Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat Indonesia berada.
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia,
Indo-Australia, dan Pasifik.
Lempeng
Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil, sedangkan lempeng
Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak ke utara dan lempeng
Pasifik yang cenderung bergerak ke barat. Itulah yang membuat Indonesia berada pada daerah
rawan bencana gempa bumi. Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan daerah
rawan yaitu Sumatra terutama bagian pesisir barat, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berdasarkan
sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia dibagi menjadi
6 daerah aktivitas:
1) Daerah
sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di daerah ini. Yaitu di Halmahera,
pantai utara Irian.
2) Daerah
aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR sering terjadi. Yaitu
di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, Banda.
3)
Daerah
lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin terjadi. Yaitu di
pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah.
4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude
kurang dari 7 SR bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan
bagian timur.
5)
Daerah
gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu
di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.
6)
Daerah stabil, tak ada catatan sejarah
gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian, Kalimantan bagian barat.
Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu
gempa yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang mengguncang
Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8 SR. Gempa ini
mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya yang berada pada dasar
laut.
MACAM-MACAM GEMPA
1) Berdasarkan Penyebabnya
a). Gempa Tektonik: gempa yang
terjadi karena perubahan kedudukan lapisan batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan
lempeng-lempeng pada lapisan kulit bumi.
b). Gempa Vulkanik: gempa yang
terjadi karena adanya aktivitas magma dalam lapisan bawah permukaan bumi.
c). Gempa Runtuhan: gempa yang
terjadi karena adanya runtuhan pada terowongan bawah tanah akibat aktivitas
pertambangan. Runtuhan terowongan
yang besar tersebut dapat mengakibatkan getaran yang kuat.
2) Berdasarkan
Kedalaman Hiposentrum
a).
Gempa Dangkal: gempa yang memiliki
kedalaman titik hiposentrumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari
permukaan laut sampai pada titik pusat gempa berada.
b).
Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya tidak
terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi. Berada sekitar 100-300 km di bawah
permukaan laut.
c).
Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya sangat jauh
dari permukaan laut. Titik hiposentrum > 300 km di bawah permukaan air lut.
3) Berdasarkan
Jarak Episentrum
a).
Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi namun
hanya pada daerah tempat titik pusat gempa berada. Biasanya gempa semacam ini
memiliki kekuatan yang sangat rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah
setempat saja.
b).
Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari titik pusat gempa berada. Gempa
ini dapat terjadi apabila memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga
mengakibatkan guncangan yang kuat.
c).
Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dapat dirasakan hingga daerah yang sangat jauh dari daerah asal
gempa terjadi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga
menimbulkan guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.
4) Berdasarkan
Bentuk Episentrum
a).
Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik. Gempa yang
dirasakan pada daerah setempat.
b).
Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis. Gempa ini dirasakan
oleh daerah-daerah yang berada disebelah daerah pusat gempa dan terus merambat
hingga daerah berikutnya sehingga membentuk suatu garis.
5) Berdasarkan
Letak Episentrum
a).
Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar laut. Gempa ini
terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah dasar laut sehingga guncangan
dan getarannya berada di dasar laut. Biasanya gempa ini dapat mengakibatkan
tsunami apa bila kekuatannya sangat besar.
b).
Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan bumi atau daratan.
Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya berada di bawah permukaan bumi dan
berada pada lempeng benua.
Wednesday, 19 November 2014
MENGENAL PEMANASAN GLOBAL
Apa itu Pemanasan Global?
Pemanasan Global adalah proses kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi. Ada
petunjuk hal itu terjadi akibat peningkatan jumlah emisi (buangan) Gas Rumah Kaca (GRK) di udara.
Panel antar pemerintah mengenai perubahan iklim atau Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC)
melaporkan bahwa suhu rata-rata
permukaan bumi meningkat sekitar 0,6°C pada abad ke-20 dibandingkan suhu pada
tahun 1750, saat awal proses industrialisasi. Angka 0,6°C nampaknya merupakan
perubahan yang kecil. Namun perubahan kecil itu mulai menimbulkan dampak yang merugikan
bagi kehidupan kita.
Apa Penyebab Pemanasan Global ?
Pemanasan Global terjadi karena peningkatan jumlah Gas
Rumah Kaca (GRK) di lapisan udara dekat permukaan bumi (atmosfer). Gas tersebut
memperangkap panas dari matahari sehingga menyebabkan suhu bumi semakin panas
dan akhirnya lebih panas daripada suhu normal.
Apa Itu Gas Rumah Kaca (GRK)?
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas di
udara di atas lapisan permukaan bumi (atmosfer) yang memungkinkan sebagian
panas dari matahari ditahan di atas permukaan bumi. Secara alami gas-gas rumah
kaca ini juga memancarkan kembali panas
matahari agar tidak semuanya diserap bumi tetapi juga agar sebagian diserap
bumi. Dengan demikian gas rumah kaca
membuat suhu di bumi pada titik yang layak huni bagi makhluk hidup. GRK secara alami juga menjaga agar iklim menjadi
stabil.
Namun meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca akan
menyebabkan pemanasan global. GRK terdiri
dari beberapa unsur, diantaranya :
·
Karbon dioksida (CO2), dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil
(seperti minyak bumi, gas bumi dan batubara) untuk mendapatkan energi,
selain kebakaran hutan dan lahan.
·
Nitroksida (N2O), dihasilkan dari
penggunaan pupuk kimia pada pertanian.
·
Metana (CH4) dihasilkan dari
pembusukan sampah yang tidak dikelola dengan baik, sawah tergenang, ternak dan
gas daerah rawa.
Subscribe to:
Posts (Atom)