Kabar
pelecehan sholat oleh beberapa siswi di dunia maya kian santer dibicarakan.
Pasalnya kegiatan ini dilakukan oleh siswi-siswi sekolah negeri di Toli-Toli,
hal ini terlihat dari kaos yang dikenakan berwarna kuning yang bertuliskan
salah satu sekolah di Toli-Toli.
Sungguh
hal ini sangat memprihatinkan, disatu sisi pemerintah mengumandangkan
pendidikan karakter yang begitu santer didengungkan, tapi disisi lain para
peserta didiknya justru melecehkan agama dengan tindakan yang cukup memalukan.
Video
yang berdurasi sekitar 5:34 menit ini memperagakan sholat yang diawali takbir
kemudian diteruskan dengan berjoged ala dugem kemudian dilanjutkan dengan
melafalkan alfatihah dengan nada yang sangat buruk seakan melecehkan surat
alfatihah. Selanjutnya bervariasi antara bacaan sholat dan lagu kemudian
diakhiri dengan goyang pinggul.
Sungguh ini tidak dapat dianggap sepele, pasalnya kegiatan ini sudah mengarah pada kegiatan penistaan agama. Yang lebih parahnya salah satu pelaku adegan tersebut adalah siswi yang berjilbab, video ini di rekam dengan sadar dan kemudian diunggah di dunia maya.
Gunjingan
serta hujatan muncul dalam komentar yang muncul di youtube, hal ini menandakan
kegiatan ini tak pantas dilakukan. Para pihak terkait hendaknya segera
menindaklanjuti kejadian ini agar kelak tak merambah ke remaja yang lain.
Sebenarnya
kejadian ini juga dapat dijadikan pelajaran bagi para remaja, orangtua dan
dunia n pendidikan utamanya sekolah.
Bagi remaja
Selalu
perkuat diri dengan keimanan dan ketakwaan pada Alloh, agama bukanlah bahan
mainan yang bisa dolecehkan seenaknya saja, apalagi sholat adalah ibadah wajib
umat islam yang seharusnya dihormati dan dihargai.
Bagi orangtua
Dengan
kejadian tersebut peran orangtua sangatlah penting karena penanaman agama yang
pertama dan berperan adalah keluarga. Dikeluargalah anak dibentuk, dikeluarga
pulalah kepribadian anak juga terbentuk. Dampingi dan arahkan anak mengenai
pemahaman agama sehingga kelak menjadi orang yang cerdas dan religius
Bagi sekolah
Sekolah
merupakan jenjanag pendidikan formal yang dijadikan tonggak penanaman nilai dan
norma. Sekolah hendaknya bisa memberikan bekal karakter dan agama yang benar.
Sehingga saat dimasyarakat karakter tersebut telah tertanam dengan kokoh. Tak
akan berarti pemerintah mencanangkan pendidikan karakter jika tak diimbangi
upaya dari sekolah untuk melaksanakan program tersebut.
Mudah-mudahan
kejadian semacam ini tak kan terulang kembali, dan remaja Indonesia menjadi
remaja yang cerdas dan religius.Amiin.