Baru saja mendapat kabar dari seorang
teman jika saudaranya hilang selama seminggu tanpa kabar, nomor Hpnya pun tidak
aktif lagi setelah meninggalkan rumah. Konon kabarnya dia hilang karena dibawa
lari oleh teman FBnya. Sebenarnya fenomena penculikan lewat jejaring social sudah
sering terjadi di Indonesia. Dan mayoritas yang menjadi korban adalah remaja putri
di bawah umur yang berkisar antara SMP dan SMA. Dan ketika kasusnya terungkap
korbannya hanyalah menjadi pelampiasan seks dan penipuan harta benda oleh para
pelakunya.
Hal ini sudah sepatutnya menjadikan
perhatian oleh remaja putri, karena sebagian besar korban penipuan lewat
jejaring sosial ini dialami oleh para remaja putri yang masih tergolong ABG,
karena pada usia inilah, masa pencarian jatidiri dan tingginya rasa penasaran
sehingga ingin mencoba hal-hal baru dan menginginkan kebebasan.
Sebenarnya dampak negatif adanya jejaring sosial ini
dapat ditanggulangi oleh para remaja, Namun peran serta lingkungan juga penting
dalam menanggulangi penculikan via jejaring social ini. Terdapat beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk meminimalisir tindak penculikan melalui jejaring sosial
diantaranya:
Selektif
dalam pertemanan
Pertemanan di dunia maya tak mengenal
batas, bisa berteman dengan siapapun dan dimanapun. Hal ini yang harusnya
menjadikan perhatian oleh para pengguna jejaring social. Jangan sampai
pertemanan ini berujung tindak kejahatan. Agar hal ini tidak terjadi maka dalam
memilih pertemanan harus selektif, pastikan semua pertemanan adalah orang yang
dikenal dengan baik dalam keseharian. Jika tidak di kenal lebih baik dihapus
pertemanannya demi keamanan.
Tampilkan
informasi seperlunya
Dalam jejaring sosial biasanya
menampilkan menu yang memuat data anda, dalam pengisian data ini hendaknya
diisi data seperlunya saja. Sehingga
informasi yang ditampilkan hanyalah informasi yang terbatas. Karena
biasanya kejahatan akan berawal dari informasi yang ditampilkan baik alamat
maupun nomor yang dapat dihubungi. Kemudian berlanjut berhubungan via telepon
ketemuan dan biasanya berlanjut pada tindak
kejahatan.
Tampilkan
foto sewajarnya
Dalam jejaring social biasanya
dimanfaatkan untuk menampilkan foto yang dimiliki. Dari foto inilah biasanya
kejahatan dimulai karena ada ketertarikan dan penasaran pada foto
tersebut. Saat upload foto usahakan
menggunakan foto yang sopan sehingga tidak menimbulkan niat untuk melakukan
kejahatan.
Hindari
ketemuan dengan orang tak dikenal
Setelah komunikasi via dunia maya
biasanya dilanjutkan dengan ketemuan. Saat ketemuan inilah biasanya aksi
kejahatan dilancarkan dan hendaknya harus diwaspadai oleh para remaja. Apalagi
yang mengajak ketemuan adalah orang yang tak dikenal dan tak diketahui asal
usulnya.
Dan hal yang tak kalah pentingnya dari
semua itu adalah ketakwaan dan kuatnya iman. Jika iman dan ketakwaanya tinggi
pada Tuhan, pasti akan terhindar dari hal-hal yang negatif. Gunakan jejaring
dengan bijaksana dan lebih hati-hati dalam memanfaatkannya.