SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Tuesday, 4 December 2012

GURU GALAU KARENA KURIKULUM 2013



Kini dunia pendidikan Indonesia menuai kontroversi  baru. Setelah sertifikasi guru yang belum tuntas, nasib UKG yang juga tak jelas arahnya, kini ditambah lagi adanya perubahan kurukulum baru yang konon banyak perubahan baik secara pelaksanaan maupun programnya. Pertanyaan yang timbul mau dibentuk seperti apa pendidikan Indonesia?

Menurut rancangan yang kini sudah pada tahap uji kelayakan publik, perubahan yang mendasar adalah pada pelajaran SD, berdasarkan rancanagan yang telah ditetapkan perubahan pada jenjang SD adalah pengurangan maple yang  awalnya sepuluh maple menjadi hanya enam. Keenam mata pelajaran itu adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian. Sedangkan IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lain. Dengan adanya kurikulum 2013 ini beberapa hal yang membuat guru mapel menjadi galau diantaranya adalah :

Belum tersosialisasi dengan baik
Rencana mengenai kurikulum 2013 belum tersosialisasi dengan baik, sehingga banyak guru yang bertanya-tanya seperti apa sebenarnya rancangan tersebut?  Tak sedikit yang hanya menduga-duga berdasarkan kabar di media masa dan akhirnya menyimpulkan sendiri terlepas benar dan salahnya berita tersebut

Perubahan materi
Saat ada perubahan kurikulum pasti ada perubahan materi, hal ini membuat guru semakin bingung  adalah materi kurikulum lama saja masih perlu penyempurnaan. Namun, sebelum kurikulum yang lama sempurna dan dinikmati hasilnya sudah dirubah dengan kurkulum yang baru.

Keterbatasan sarana dan prasarana
Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kurikulum berbasis IT. Untuk sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai  hal ini tak masalah. Namun, bagi sekolah yang memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana tentunya sangat mengganggu. Sehingga kurikulum akan pincang, tak dapat berjalan sesuai dengan harapan dan rencana.

Kini para guru tinggal menanti ketok palu dari uji kelayakan publik, jika kurikulum ini benar-benar diterapkan mudah-mudahan membawa dampak yang positif bagi pendidikan di Indonesia.