Suatu hari saat liburan sekolah seorang
ibu muda mengajak anaknya pergi ke sebuah mall untuk berbelanja kebutuhan
sehari-hari. Namun, saat melewati toko mainan anaknya menangis hingga
berguling-guling di lantai karena meminta dibelikan mainan di toko tersebut. Kejadian
seperti ini sering dialami oleh para orang tua. Nah, saat posisi seperti inilah
kadang orangtua bagaikan makan buah simalakama. Jika dibelikan maka anak akan
melakukan hal yang sama dikemudian hari, jika tidak dibelikan maka orangtua
malu karena tingkah anaknya di tempat
umum.
Ketika dihadapkan pada posisi demikian
orangtua harus berperan bijaksana dalam memenuhi atau menolak permintaan
anaknya. Orangtua harus jeli bagaimana saat menolak permintaan dan bagaimana
saat menerima permintaan anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua
saat menolak atau menerima permintaan anak diantaranya adalah:
Sesuaikan
kebutuhan anak
Kebutuhan anak merupakan hal penting
yang harus diperhatikan saa menerima
atau menolak permintaan anak. Pasalnya, barang yang dibeli tanpa menyesuiakan
kebutuhan hanya akan terbuang sia-sia. Sehingga hanya membuang-buang uang saja
tanpa ada kemanfaatan barang tersebut
Kemampuan
anak untuk menggunakan barang
Biasanya anak meminta sesuatu karena
terpengaruh oleh lingkunagn baik karena iklan maupun karena orang sekitar.
Sehingga kemampuan anaka untuk mengelola barang juga harus diperhatikan, jangan
sampai orangtua membelikan anak diluar kemampuan anak untuk menggunakan barang
tersebut.
Kemanfaatan
barang
Kemanfaatan barang juga merupakan
pertimbangan penting, karena barang dibeli untuk dimanfaatkan. Jangan sampai
anak dibiasakan membeli barang-barang yang kurang bermanfaat dalam
kehidupannya. Karena hal ini hanya akan menjadikan pemborosan saja.
Sisi
negatif barang
Dalam hal ini orangtua harus berlaku
bijaksana dan jeli dalam menimbang antara sisi negatif dan positifnya. Jangan
sampai barang yang dibeli justru berdampak negatif bagi kehidupan anak
sehinggga kelak justru hanya akan merugikan si anak.
Kadang orangtua memiliki kesulitan dalam
menolak permintaan anak karena berbagai alasan, takut anaknya kecewa, takut
anaknya ngambek, takut anaknya msedih dan alasan-alasan yang lain. Namun hal
itu sebenarnya bisa disiasati tanpa harus menyakiti perasaan anak. Karena pada
dasarnya orangtua memiliki hak penuh untuk menolak atau menerima permintaan
anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan saat menolak permintaan anak yaitu:
Beri
pengertian
Dalam memberi pengertian gunakan bahasa
yang halus sehingga si anak mudah menerima. Jelaskan alas an yang dapat dicerna
oleh logika si anak. Jangan ditakut-takuti tapi berilah rasioanlitas yang dapat
diterima si anak. Karena jika si anak ditakut-takuti dengan barang tersebut
akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri anak, pada tahap lebih lanjut
dapat mengalami fobia pada barang tersebut sehingga akan mengganggu psikologi
anak.
Beri
persyaratan
Jika seorang anak diberikan persyaratan
dalam memperoleh barang maka dia akan termotivasi untuk berusaha memenuhi
persyaratan tersebut dan akhirnya mendapatkan barang yang dia inginkan. Misal, “kamu
akan ayah belikan laptop baru jika kamu juara satu”. Dengan cara seperti ini
anak akan terbiasa berjuang dan tidak semena-mena saat meminta kepada orangtua.
Sedikit coretan dalam menghadapi
permintaan anak, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi orangtua yang
bijaksana.