Kandungan peta
geomorfologi sintetik cenderung memberikan informasi geomorfologi yang bersifat
semi rinci (semi detail) dan mulai mengarah pada suatu tujuan tertentu. Skala
peta geomorfologi sintetik yang digunakan adalah 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000,
sehingga informasi geomorfologi semi rinci dapat ditampilkan di dalam peta
geomorfologi sintetik, misalnya unsur - unsur morfografi, morfogenetik,
morfometri dan material penyusun.
Pada peta
geomorfologi sintetik pengelompokkan lahan dibagi menjadi 4 tingkat yang
mencerminkan bagian - bagian lahan semi rinci dari suatu bentangan lahan dari
tingkat yang paling kecil sampai tingkat yang paling besar sebagai berikut :
1. Komponen
lahan (land component)
2. Satuan lahan
(land unit)
3.
Bentuklahan (landform)
4. Sistem lahan
(land system)
5. Bentanglahan
(landscape)
Komponen lahan, merupakan
bagian terkecil dari suatu bentanglahan yang menekankan kesamaan kelompok atau
kelas lahan, membentuk satuan berdasarkan bentuk permukaan lahan sebagai
kriteria pengelompokkan. Satuan - satuan lahan yang dibentuk berdasarkan
landasan komponen lahan memiliki kesamaan bentuklahan, lithologi (material
penyusun), tanah, vegetasi dan proses. Skala peta yang digunakan untuk
menampilkan komponen lahan adalah 1 : 100, biasanya digunakan untuk kepentingan
pekerjaan khusus seperti keteknikan atau manajemen.
Satuan lahan, mengacu
kepada suatu komponen lahan atau sekumpulan komponen lahan yang homogen atau
heterogen berdasarkan ciri khusus suatu lahan atau komponen lahan. Tampilan
dari satuan lahan menggambarkan ciri eksternal dan internal dari suatu
bentuklahan yang dibandingkan dengan satuan lahan sekitarnya pada daerah yang
sama. bentuk permukaan (relief), proses dan lithologi merupakan dasar utama pengelompokkan
satuan lahan. Skala peta yang digunakan untuk menampilkan satuan lahan adalah
1:10.000 sampai 1 : 100.000, biasanya digunakan untuk pekerjaan konsultan atau
proyek pembangunan.
Bentuklahan, mengacu
kepada sekelompok satuan lahan yang homogen atau heterogen dengan ciri satuan
lahan atau susunan satuan lahan yang khusus. Suatu bentuklahan menunjukkan ciri
- ciri tampilan luar, seperti bentuk permukaan lahan (morfografi), proses /
asal - usul (morfogenetik), nilai dari bentuk permukaan / kemiringan lereng,
panjang lereng dan kerapatan pola pengaliran (morfometri) dan material penyusun
(lithologi). Skala peta yang digunakan untuk menampilkan bentuklahan adalah 1 :
10.000 sampai 1 : 100.000, biasanya digunakan untuk kepentingan pekerjaan
proyek pembangunan yang bersifat sangat luas.
Sistem lahan, mengacu
kepada bentuklahan dan ciri - ciri perkembangan bentuk permukaan lahan (relief)
yang berhubungan berhubungan dengan aspek lingkungan, biasanya dibedakan
berdasarkan proses, batuan (lithologi) dan iklim. Suatu sistem lahan
menggambarkan pengulangan kemiripan pola bentuklahan yang memiliki kesamaan
genetik dibandingkan dengan sistem lahan disekitarnya pada suatu daerah yang
sama. Skala yang cocok digunakan untuk menampilkan sistem lahan biasanya lebih
besar dari 1 : 250.000 dan digunakan untuk kepentingan peta tinjau suatu proyek
pembangunan.
Bentanglahan, merupakan
bagian terbesar dari kumpulan sistem lahan, bentuklahan, satuan lahan dan
komponen lahan, sehingga membentuk bentangan yang sangat luas dengan ciri
memiliki keseragaman relief dan lithologi secara umum. Skala peta yang
digunakan untuk menampilkan bentang lahan adalah 1 : 250.000 atau lebih kecil
dan biasanya digunakan sebagai peta tinjau untuk identifikasi suatu kelayakkan
lokasi yang akan digunakan suatu proyek atau dijadikan pemandu perencanaan
pembangunan.
Sebagai contoh
bentanglahan (landscape) atau mintakat (zone) Ban - dung berdasarkan fisiografi
Van Bemmelen (1949) terdiri dari sistem lahan rangkaian gunungapi di bagian
Utara, dan diuraikan menjadi bentuklahan Gunungapi Tangkuban Perahu dan
bentuklahan Gunungapi Tampomas, selanjutnya bentuklahan gunungapi diuraikan
menjadi satuan - satuan lahan (land units) , yaitu puncak gunungapi, lereng
atas gunungapi, lereng tengah gunungapai dan lereng kaki gunungapi.
Tampilan aspek
- aspek geomorfologi tersebut sangat erat hubungannya dengan kondisi geologi,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemetaan geologi, sehingga peta
geomorfologi sintetik dapat dijadikan sebagai peta dasar didalam pemetaan
geologi.