1) Berdasarkan Penyebabnya
a). Gempa Tektonik: gempa yang
terjadi karena perubahan kedudukan lapisan batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan
lempeng-lempeng pada lapisan kulit bumi.
b). Gempa Vulkanik: gempa yang
terjadi karena adanya aktivitas magma dalam lapisan bawah permukaan bumi.
c). Gempa Runtuhan: gempa yang
terjadi karena adanya runtuhan pada terowongan bawah tanah akibat aktivitas
pertambangan. Runtuhan terowongan
yang besar tersebut dapat mengakibatkan getaran yang kuat.
2) Berdasarkan
Kedalaman Hiposentrum
a).
Gempa Dangkal: gempa yang memiliki
kedalaman titik hiposentrumnya rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari
permukaan laut sampai pada titik pusat gempa berada.
b).
Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya tidak
terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi. Berada sekitar 100-300 km di bawah
permukaan laut.
c).
Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya sangat jauh
dari permukaan laut. Titik hiposentrum > 300 km di bawah permukaan air lut.
3) Berdasarkan
Jarak Episentrum
a).
Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi namun
hanya pada daerah tempat titik pusat gempa berada. Biasanya gempa semacam ini
memiliki kekuatan yang sangat rendah sehingga hanya dirasakan oleh wilayah
setempat saja.
b).
Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari titik pusat gempa berada. Gempa
ini dapat terjadi apabila memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga
mengakibatkan guncangan yang kuat.
c).
Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dapat dirasakan hingga daerah yang sangat jauh dari daerah asal
gempa terjadi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga
menimbulkan guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.
4) Berdasarkan
Bentuk Episentrum
a).
Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik. Gempa yang
dirasakan pada daerah setempat.
b).
Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis. Gempa ini dirasakan
oleh daerah-daerah yang berada disebelah daerah pusat gempa dan terus merambat
hingga daerah berikutnya sehingga membentuk suatu garis.
5) Berdasarkan
Letak Episentrum
a).
Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar laut. Gempa ini
terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah dasar laut sehingga guncangan
dan getarannya berada di dasar laut. Biasanya gempa ini dapat mengakibatkan
tsunami apa bila kekuatannya sangat besar.
b).
Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan bumi atau daratan.
Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya berada di bawah permukaan bumi dan
berada pada lempeng benua.