Tahap interpretasi peta topografi dan foto udara dilakukan di studio pemetaan dengan kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Batasi puncak - puncak punggungan yang bertindak sebagai batas pemisah aliran (water devided area)
- Gambar pola aliran pada peta topografi dan / atau foto udara, pada setiap lekukan garis kontur atau lekukan lembah pada foto udara.
- Batasi pola aliran pada suatu perbukitan / punggungan mulai dari puncak punggungan yang bertindak sebagai batas pemisah aliran sampai ke titik akhir pengaliran. Bandingkan dengan pola aliran yang telah dibakukan seperti pada gambar 7 dan 8
- Nyatakan aspek geologi yang berkembang berdasarkan pola aliran tersebut.
- Aspek geologi yang tercermin melalui pola aliran merupakan unsur genetikan suatu bentuklahan.
- Klasifikasikan bentuklahan secara morfografi (perbukitan atau pedataran) yang tampak pada peta topografi dengan ciri perbedaan garis kontur dan kondisi pola aliran yang menyatakan aspek genetika, sehingga dapat ditentukan nama satuan geomorfologi.
- Perhatikan kerapatan kontur, karena kerapatan kontur akan mencerminkan kecuraman lereng, sehingga memiliki arti bahwa lereng yang curam dan menerus dapat diperkirakan sebagai sesar yang berkembang di daerah tersebut, sedangkan perbedaan kerapatan kontur lainnya dapat digunakan untuk membedakan jenis batuan.
- Perhatikan kerapatan pola aliran, karena kerpatan pola aliran akan mencerminkan janis batuan yang tahan terhadap erosi atau mudah tererosi., sehingga dapat disimpulkan bahwa batuan yang mudah tererosi merupakan jnis batuan yang lunak, sedangkan batuan yang tahan terhadap erosi merupakan jenis batuan yang keras.
- Jika telah dibuat klasifikasi dengan dukungan unsur - unsur geomorfologi, maka kelas lahan yang memiliki kesamaan dijadikan satuan geomorfologi.