Setiap orang yang membina rumah tangga pastinya menginginkan keluarganya bahagia. Namun, tak jarang dalam berumah tangga ada liku-liku kehidupan dan berbagai masalah yang menimpa. Jika hal ini tak dapat diatasi mengakibatkan hal yang fatal hingga berujung pada perceraian. Dalam keluarga tidak ada standar yang baku untuk menentukan tingkat kebahagiaan dalam rumah tangga, karena setiap keluarga memiliki standar yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu agar kebahagiaan keluarga dapat terwujud:
Peliharalah cinta
Cinta merupakan energi yang dahsyat untuk mengembangkan dan menyempurnakan keluarga. Perkawinan yang dibangun tanpa landasan cinta sebetulnya adalah omong-kosong belaka. Perkawinan tanpa cinta sama saja membangun rumah tanpa tiang. Rapuh dan lama-lama akan hancur dan roboh.
Optimalkan komunikasi dalam keluarga.
Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tangga. Dalam keluarga komunikasi ibarat sayap, tanpa sayap seekor burung tidak dapat terbang dengan baik. Begitu juga dalam keluarga, jika komunikasi sudah tidak terjain dengan baik maka keharmonisan pun juga tidak sempurna.
Hormati pasangan
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Begitupula antara suami dan istri pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka, hormatilah kelebeihan dan kekurangan tersebut agar tidak saling meremehkan, karena perbedaan itu adalah anugarah dan jadikan itu sebagai pemersatu.
Percayai pasangan
Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan tentu tak akan berjalan mulus. Bagaimana bisa mulus jika suami atau istri selalu mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah kegelisahan, kecurigaan, kekhawatiran, tak pernah merasa tenteram, dan sebagainya. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami Anda. Istri tak perlu mencurigai suami, dan sebaliknya, suami juga tak perlu mencurigai istri. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.
Jaga keromantisan
Seiring berjalannya waktu kadang keromantisan ini berkurang, saat masih pengantin baru masih memperhatikan keromantisan namun, seiring berjalannya waktu bisa berkurang. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun, tak cuma ketika pengantin baru. Sekedar memberikan bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda. Tentu, ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan.
Hindari pihak ketiga
Kehidupan perkawinan merupakan otonomi tersendiri, yang sebaiknya tak dicampuri oleh pihak lain, apalagi pihak ketiga. Kehadiran pihak ketiga yang ikut campur tangan atau mempengaruhi dan masuk ke wilayah otoritas keluarga, bisa menciptakan bencana bagi rumah tangga tersebut. Bila Anda menginginkan kehidupan rumah tangga Anda langgeng bahagia, sebisa-bisanya hindari campur tangan pihak ketiga.
Mudah-mudahan bermanfaat dan kebahagian senantiasa menyelimuti keluarga kita..........