Seiring dengan perkembangan tehnologi dalam penginderaan jauh maka manfaat penginderaan jauh juga semakin besar dan semakin banyak orang yang memanfaatkan penginderaan jauh dalam studi geografi. Berikut ini beberapa pemanfaatan penginderaan jauh dalam studi geografi secara umum :
A. Dalam kajian fenomena hidrologi
Pemanfaatan penginderaan jauh dalam kajian hidrologi antara lain :
1. Pengamatan DAS.
Dalam hal ini, informasi spasial di Daerah Aliran Sungai atau daerah sekitar yang mempengaruhinya perlu diketahui sesuai dengan kondisi riil saat ini. Penggunaan data Penginderaan Jauh Landsat dapat memberikan gambaran secara keruangan tentang bencana banjir dan longsor yang menimpa suatu daerah .
2. Pengamatan luas daerah dan intensitas banjir
Citra penginderaan jauh satelit, dapat dimanfaatkan sebagai data untuk memahami dan menganalisis luas areal yang tergenang oleh banjir secara spasial.
3. Pemetaan pola aliran sungai.
Pola aliran merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari lembah-lembah, baik yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak dialiri sungai. Pola aliran dipengaruhi oleh lereng, kekerasan batuan, struktur, sejarah diastrofisme, sejarah geologi dan geomerfologi dari daerah alairan sungai. Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi kenampakan geomorfologis, batuan dan struktur geologi. Citra satelit yang paling baik digunakan untuk pembuatan peta pola aliran adalah citra radar yang menghasilkan kenampakan tiga dimensi yang paling baik. Keunggulan dari citra radar salah satunya adalah sangat baik menggambarkan topografi permukaan bumi. Pola aliran mempunyai berbagai jenis pola, diantaranya ialah dendritic, paralel, radial, trelis, rectangular, centripetal, angular dan multibasinal. Yang semuanya memiliki tipe sendiri-sendiri yang membedakan antara satu pola aliran dengan pola aliran yang lain.
4. Studi sedimentasi sungai.
Kaitanya dengan sedimentasi sungai cintra penginderaan jauh dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan sedimentasi dari waktu kewaktu dengan cara membandingkan citra dari waktu yang berbeda sehingga dapatb di ketahui perkembangan sedimentasinya.
B. Dalam kajian fenomena klimatologi (NOAA, Meteor dan GMS)
Pemanfaatan penginderaan jauh dalam kajian hidrologi antara lain :
1. Pengamatan iklim suatu daerah.
Sejak tahun 1999 LAPAN telah mengembangkan dan mengoperasionalkan model prediksi curah hujan bulanan di Indonesia berdasarkan suhu permukaan laut Pasifik Tropik. Model prediksi curah hujan ini dapat memprediksi kondisi curah hujan secara global di Indonesia untuk periode 4 bulan
2. Analisis cuaca.
Data MTSAT kanal inframerah yang diterima kemudian diolah menjadi suhu kecerahannya (brightness temperature) dan diklasifikasikan potensi hujannya berdasarkan tinggi rendahnya suhu kecerahan awan. Semakin rendah suhu awan akan menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga berpotensi tinggi untuk menimbulkan hujan, sebaliknya semakin tinggi suhu awan maka potensi hujannya rendah.
3. Pemetaan iklim dan perubahannya
Dengan adanya citra dapat digunakan sebagai basemap dalam pembuatan peta iklim. Dengan menginterpretasi peta akan di ketahui perubahan iklim yang terjadi dari waktu ke waktu. Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam yang berupa iklim secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
C. Dalam kajian sumber daya bumi dan lingkungan
- Pemetaan penggunaan lahan.
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
- Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab.
Data dan teknologi penginderaan jauh tentu saja dapat dimanfaatkan terutama dalam kegiatan pemantauan bencana alam. Melalui data penginderaan jauh dalam hal ini citra Landsat ETM+ dapat untuk mengetahui tutupan vegetasi di daerah hutan atau adanya indikasi penggundulan hutan. Lapisan tanah yang relatif tebal tersebut terutama sekali tersebar pada bagian lereng-lereng bawah, sebagian tertutupi oleh tumbuhan hutan tropis savana (warna hijau), sebagian dimanfaatkan penduduk setempat untuk tanaman semusim dan sebagian lagi terutama tampak jelas pada citra satelit Landsat ETM+ spot berwarna merah terang yang mengindikasikan lahan yang telah gundul
- Analisis eksploitasi sumber daya alam.
Citra inderaja dengan resolusi spasial menengah (30 meter) dapat memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan cukup baik. Untuk dapat memperoleh gambaran wilayah pertambangan yang lebih detail, penggunaan citra resolusi tinggi diperlukan. Lingkungan pertambangan secara garis besar tampak pada citra dari perubahan kondisi lingkungan fisik seperti misalnya perubahan bentuk mukabumi (landscape), perubahan tutupan vegetasi (land cover) dan akibat dari penggalian tambang, khususnya galian di permukaan bumi. Wilayah pertambangan yang dikelola dengan baik pada umumnya relatif teratur, efisien dan rapih sebaliknya apabila pengelolaannya kurang baik perusakan permukaan tidak teratur dan acak.
D. Dalam kajian oceanografi
1. Pengamatan sifat fisis air laut
Dalam pengamatan sifat fisis air laut sebagi contoh adalah pengamatan suhu air laut dengan menggunakan citra termal hal ini bisa dianalisis suhu air laut dari waktu kewaktu secara keruangan.
2. Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
Menggunakan citra dapat diketahui daerah yang mengalami pengurangan dan yang mengalami penambahan material.
3. Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.
E. Dalam kajian Vulkanologi
Data penginderaan jauh untuk kegunungapian dapat memberikan informasi mengenai bentuk dan sebaran produk erupsi seperti endapan piroklastik, aliran dan kubah lava dari bentuknya yang khas. Disamping itu data penginderaan jauh dapat juga memberikan gambaran mengenai komplek vulkanik dan sejarah erupsinya yang tercermin dari perbedaan derajat erosi,gunungapi aktif dengan sebaran piroklastik dan aliran lahar
F. Dalam kajian geologi
Bencana alam seperti gempa, gerakan tanah, letusan gunungapi dan banjir merupakan jenis bencana yang berkaitan erat dengan proses dinamika bumi. Gejala geologi tersebut sangat umum terjadi di Indonesia karena letaknya di jalur tektonik aktif di satu pihak dan kondisi klimatologi denga curah hujan tahunan tinggi di lain pihak. Bencana alam geologi yang seringkali mengakibatkan korban jiwa dan materi dalam hal tertentu dapat pula berpengaruh terhadap kegiatan sektor pertambangan. Citra satelit penginderaan jauh dapat memberikan informasi mengenai kerawanan bencana alam tersebut secara regional dengan cepat dengan akurasi cukup baik. Dengan menggabungkan dengan data lain yang berkaitan dengan bencana tersebut, informasi lebih detail akan dapat diperoleh dengan lebih baik
G. Sebagai alat untuk menemukan fakta
Citra yang menyajikan gambaran lengkap merupakan sumber data yang dapat diinterpretasi secara cepat
H. Sebagai alat penelitian
Citra yang menyajikan gambaran sinoptik merupakan alat yang baik dalam memberikan rekaman objek, gejala, atau daearah
I. Sebagai dasar penjelasan
Citra yang menyajikan gambaran lengkap dengan ujud dan letak yang mirip wujud dan letak sebenarnya merupkan alat yang baik sekali untuk memahami letak dan susunan gejala di muka bumi.
J. Sebagai alat dalam prediksi pengendalian.
Citra merupakan alat bantu secara visual yang bermanfaat di dalam prediksi dan pengendalian, yaitu sebagai abstraksi kondisi masa yang akan datang dan sebagai peta kerja.