SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Wednesday, 25 January 2012

Kategori pendekatan kualitatif



            Pada dasarnya pendekatan kualitatif dibedakan menjadi dua macam,     kualitatif interaktif dan kualitatif noninteraktif. Metode kualitatif interaktif adalah studi mendalam dengan menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan yang diteliti. Peneliti akan membuat suatu gambaran yang komplek dan menyeluruh dengan deskripsi detail dari sudut pandang para informan. Biasanya peneliti akan berdiskusi langsung mengenai hal yang diteliti dengan informan.
            Pendekatan kualitatif interaktif dibagi menjadi lima ; yaitu metode etnografik (biasanya digunakan dalam dalam antropologi dan sosiologi), metode fenomenologis (psikologi dan filsafat), studi kasus (digunakan dalam ilmu- ilmu sosial, kemanusiaan dan ilmu terapan), teori dasar (grounded theory) (dgunakan dalam sosiologi), studi kritikal (digunakan dalam berbagai bidang ilmu).

a. Studi Etnografik
            Studi etnografik mendeskripsikan budaya, kelompok sosial atau sistem.      Biasanya studi etnografik akan berpusat pada pola- pola kegiatan, bahasa, kepercayaan, ritual dan cara- cara hidup. Proses penelitian etnografik biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para informan dalam berbagai kesempatan kegiatan dengan mengumpulkan dokumen- dokumen.
            Hasilnya akan berupa komprehensif, yaitu naratif deskriptif bersifat menyeluruh disertai penafsiran yang mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan dan menggambarkan kompleksitas keadaan situasi yang diteliti.

b. Studi Historis
            Studi historis meneliti peristiwa- peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa yang telah lalu diteliti kembali dengan menggunakan sumber data primer berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada. Salah satu ciri khas dari penelitian ini adalah periode waktu: kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai- nilai, kemajuan bahkan kemunduran dilihat dan dibahas dalam konteks waktu.

c. Studi Fenomenologis
            Studi fenomenologis mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau menemukan makna dari hal- hal yang mendasar dari pengalaman hidup tertentu. Penelitian jenis ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam yang lama dengan partisipan. Isi wawancara diarahkan pada pemehaman atau sikap informan terhadap pengalaman hidupnya sehari- hari. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para pembaca tentang penghayatan dan kehidupan orang lain.

d. Studi Kasus
            Studi kasus merupakan suatu penelitian yang diarahkan untuk mennghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan dari penelitian studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Kasus dapat satu orang, satu kelas, satu sekolah, dan lain- lain. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumenter.

e. Teori Dasar (Grounded Theory)
            Teori dasar adalah penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal suatu bentuk penguatan terhadap suatu teori. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian adalah hal yang berkenaan dengan sesuatu hal yang kemungkinan dapat menghasilkan teori baru atau paling tidak dapat memperkuat teori yang telah ada.teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara recek ke lapangan, dan studi pembandingan antar kategori.

f. Studi Kritis
            Penelitian studi kritis berkembang dari teori kritis, feminis, ras, dan pascamodern. Para peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin,jabatan,dll. Para peneliti feminis dan etnis akan memusatkan perhatiannya pada masalah- masalah jender dan ras sedangkan peneliti pascamodern dan kritis akan memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis naratif, penelitian tindakan, etnografi kritis dan penellitian feminisme. Dalam penelitian studi krisis penelitiannya akan diawali dengan penjabaran permasalahan- permasalahan, kesenjangan dan penindasan sosial yang muncul. Tujuan penelitian jenis ini adalah untuk menciptakan keadilan, kesamaan hak dan kesempatan. Penelitian studi krisis menggunakan pendekatan studi kasus.
            Penelitian kualitatif noninteraktif disebut juga penellitian analitis. Pengkajian yang dilakukan berdasarkan analisis dokumen. Peneliti akan mengidentifikasi, menganalisis data. Kemudian peneliti akan memberikan intepretasi terhadap konsep, kebijakan, dan peristiwa- peristiwa yang secara langsung atau tidak langsung dapat diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah tidak melalui interaksi dengan sumber data orang tetapi sumber datanya adalah dokumen- dokumen. Jenis penelitian analisis atau studi noninteraktif adalah diantaranya analisis konsep, historis, dan kebijakan.