SEMANGAT MENCERDASKAN BANGSA

Thursday, 26 January 2012

KUALIATAS DAN KARAKTERISTIK LAHAN


"Karakterisik lahan" merupakan atribut lahan yang dapat diukur atau diestimasi.  Misalnya kemiringan, curah hujan, tekstur tanah, kapasitas air tersedia, biomasa vegetasi, dll.  Sedangkan "Kualitas lahan" adalah kompleks atribut lahan yang mempunyai peranan spesi­fik dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk suatu penggu­naan tertentu.  Contohnya ketersediaan air, resistensi erosi, bahaya banjir, dan aksesibilitas.  "Kriteria diagnostik" adalah suatu peubah yang mem-punyai pengaruh tertentu terhadap hasil (atau input yang diperlukan ) pada penggunaan tertentu, dan peubah ini juga berfung­si sebagai dasar untuk menilai kesesuaian suatu bidang lahan bagi penggunaan tersebut.   Peubah ini  bisa berupa kualitas lahan, karak­teristik lahan, atau fungsi dari beberapa karakteristik lahan.
Beberapa macam kualitas lahan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah: (i) hasil tanaman, (ii) ketersediaan air, (iii) ketersediaan hara, (iv) ketersediaan oksigen dalam zone perakaran, (v) kondisi bagi per-kecambahan, (vi) kemuda­han pengolahan, (vii) salinitas atau alkalinityas, (viii) toksisitas tanah, (ix) ketahanan terhadap erosi, (x) bahaya banjir, (xi) rejim suhu, dan (xii) Fotoperiodik.
Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau yang bersifat kompleks dari sebidang lahan. Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu dan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan. Kualitas lahan ada yang bisa diestimasi atau diukur secara langsung di lapangan, tetapi pada umumnya ditetapkan berdasarkan karakteristik lahan (FAO, 1976). Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan diberikan pada Tabel  berikut :
Tabel 1. Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan yang dipakai pada  metode evaluasi lahan menurut Djaenudin et al. (2003).
Kualitas Lahan
Karakteristik Lahan

Temperatur (tc)
Temperatur rata -rata (oC)
Ketersediaan air (wa)
Curah hujan (mm), Kelembaban (%), Lamanya bulan
kering (bln)
Ketersediaan oksigen (oa)
Drainase
Keadaan media perakaran
(rc)
Tekstur, Bahan kasar (%), Kedalaman tanah (cm)
Gambut
Ketebalan (cm), Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan
mineral/pengkayaan, Kematangan
Retensi hara (nr)
KTK liat (cmol/kg), Kejenuhan basa (%), pH C-organik
(%)
Toksisitas (xc)
Salinitas (dS/m)
Sodisitas (xn)
Alkalinitas/ESP (%)
Bahaya sulfidik (xs)
Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)
Bahaya erosi (eh)
Lereng (%), Bahaya erosi
Bahaya banjir (fh)
Genangan
Penyiapan lahan (lp)
Batuan di permukaan (%), Singkapan batuan (%)


Khusus dalam hubungannya dengan aktivitas pemba-ngunan dalam sektor pertanian dikenal istilah "penggunaan lahan pertanian" dan "evaluasi lahan pertanian" yang melibatkan berbagai macam kegia­tan.  Dalam hubungan ini, kesesuaian lahan juga bermakna sebagai kecocokan suatu bidang lahan bagi penggunaan tertentu.  Perbedaan tingkat kesesuaian ini ditentukan oleh hubungan-hubungan (aktual atau yang diantisipasi) antara benefit dan input yang berhubungan dengan penggunaan lahan tersebut.  Dengan demikian ada dua macam klasifikasi kese-suaian lahan, yaitu kesesuaian aktual dan kesesuaian potensial.